![]() |
| Foto: Anggota DPRD Sumut Hermansyah Lubis. |
PADANG LAWAS UTARA - Pasca terjadinya bencana banjir dan longsor di sejumlah provinsi wilayah Sumatera, terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah kabupaten/kota khususnya wilayah Sumatera Utara (Sumut).
Terkait permasalahan tersebut, anggota DPRD Sumut dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Hermansyah Lubis mendesak pihak pemerintah dan Pertamina agar bertindak lebih cepat dalam mengatasi permasalahan kelangkaan BBM ini.
"Kita sangat mendesak pemerintah dan Pertamina agar bertindak cepat mengatasi masalah kelangkaan BBM ini. Karena kondisi ini sangat rentan mengganggu stabilitas ekonomi dan keamanan," ujar Hermansyah Lubis, Kamis (11/12/2025).
Menurutnya, kondisi kelangkaan BBM ini tidak hanya berdampak pada pengguna kendaraan, tetapi juga mengganggu aktivitas pelaku usaha, transportasi umum, hingga distribusi logistik.
Ia menilai kondisi ini juga merupakan ancaman terhadap aktivitas ekonomi dan stabilitas sosial wilayah terdampak dan apabila dibiarkan, efek berantainya berpotensi memperparah pemulihan pasca-banjir yang saat ini masih berjalan lambat.
"Apalagi saat ini sudah dekat perayaan Natal dan Tahun Baru, aktivitas dan kebutuhan masyarakat terhadap BBM pasti meningkat tajam. Kita khawatir masalah ini akan sangat mengganggu aktivitas dan produktivitas masyarakat," tambahnya.
Hermansyah Lubis juga menyebutkan bahwa selama ini suplai BBM terutama untuk wilayah Tapanuli memang dari depot Pertamina Sibolga yang saat ini terdampak bencana sehingga menyulitkan pendistribusian.
Namun, hal tersebut seharusnya bisa segera diatasi dengan pengalihan sementara suplai dari daerah lain seperti depot Pertamina Dumai, Medan maupun Sumatera Barat serta daerah lainnya.
"Kelangkaan BBM sudah terjadi hampir di seluruh daerah Sumut khususnya. Ada apa dengan kondisi ini, seharusnya pemerintah dan Pertamina lebih meningkatkan koordinasi mengatasi permasalahan ini," tegasnya.
Untuk itu ia berharap koordinasi antara Pertamina dan pemerintah daerah dapat ditingkatkan serta dengan penanganan cepat, transparan dan terstruktur nantinya akan dapat mengembalikan kondisi pasokan BBM ke situasi normal.
"Respon yang cepat dan langkah konkret, kami yakin gangguan pasokan BBM dapat segera teratasi sehingga masyarakat bisa kembali beraktivitas ditengah masa pemulihan pasca bencana. Kita berharap ini tidak berlarut dan bisa segera diselesaikan oleh pemerintah dan Pertamina," pungkasnya. (AR)
