![]() |
Foto: Dinkes Paluta monitoring ke dapur SPPG Portibi Jae, Selasa (16/9/2025). |
PADANG LAWAS UTARA - Sebagai bentuk upaya dalam menjaga kualitas dan keamanan makanan yang disalurkan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) melakukan monitoring ke dapur SPPG yang berada di desa Portibi Jae, kecamatan Portibi, Selasa (16/9/2025).
Tim monitoring dipimpin oleh pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Mara Lobi Siregar diwakili Kepala Bidang Binkesmas Emmi Sari Pohan didampingi Kepala Puskesmas Portibi Yusnita Harahap beserta rombongan.
Kabid Binkesmas Emmi Sari Pohan menyampaikan bahwa monitoring ini dilakukan sebagai bagian dari dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto.
Monitoring atau inspeksi menyeluruh melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) ini mencakup pengecekan kebersihan dapur, sterilisasi alat makan, hingga kondisi sanitasi atau saluran pembuangan yang harus memenuhi standarisasi kesehatan.
"Sebelum dapur MBG ini beroperasi, kita juga sudah turun melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan termasuk memeriksa higienitas bahan makanan, sterilisasi peralatan dapur, proses pengolahan, sanitasi dan juga hal lainnya yang harus menenuhi standar kesehatan," katanya.
Emmi menegaskan, sterilisasi alat makan merupakan bagian penting dari prosedur keamanan makanan, dan dapat dilakukan melalui pemanasan atau pencucian sesuai standar kebersihan. Pihaknya juga memastikan kondisi kelayakan air yang digunakan dengan mengambil sampel air untuk dilakukan pengujian laboratorium.
"Untuk menjaga kualitas secara berkelanjutan, Dinkes bersama Puskesmas akan melakukan monitoring berkala dan dilakukan secara fleksibel untuk memastikan agar makanan yang disajikan tidak hanya bergizi, tapi juga aman," tegasnya.
Ia menambahkan bahwa hasil pemantauan, saat ini kondisi lingkungan, sanitasi dan higienitas proses penyediaan makanan maupun sterilisasi peralatan cukup baik dan memenuhi standar kesehatan.
Sementara, petugas SPPG Arni Juraida Harahap didampingi mitra penanggungjawab dapur MBG Irfan Natuhot Muda Siregar menyebutkan bahwa dapur MBG ini melayangi 3491 siswa dari tingkat TK/PAUD, SD sederajat, SLTP sederajat dan SLTA sederajat.
"Ada 3.491 orang pelajar yang kita layani dari 20 sekolah yakni 5 TK/PAUD, 7 SD sederajat, 4 SMP sederajat dan 4 SLTA sederajat," jelasnya.
Untuk petugas, ada 51 orang yang terdiri dari 1 orang dari SPPG, 3 orang dari BGN dan 47 orang petugas relawan yang sudah dilatih dan bertugas di bagian pengolahan bahan makanan, distribusi dan pencucian peralatan serta bidang lainnya.
Kemudian, untuk sarana pendukung proses pendistribusian, ada 2 unit mobil yang disediakan oleh pihak BGN.
"Saat ini kendala yang kita hadapi hanya untuk penyediaan bahan makan yang sedikit sulit. Tapi sampai saat ini masih bisa di atasi dan tidak mengganggu proses pelaksanaan program MBG ini," terangnya.
Tim monitoring Dinkes Paluta juga memberikan sejumlah saran dan arahan kepada para petugas dapur MBG untuk memastikan kebersihan dan higienitas sehingga makanan dapat tersaji dengan baik dan aman sesuai standar kesehatan.
Untuk diketahui, di kabupaten Paluta, baru satu unit SPPG atau dapur untuk program MBG yang sudah beroperasi sejak tanggal 1 September 2025 yakni SPPG Portibi Jae. (AR)